Kita,hidup di dunia hanya sementara.
Bagaikan hanya sekejap mata
Ku ingin semua ini bertahan lama.
Dan tak akan pernah usai.
Tuhan pemilik alam semesta,
Inikah akhir dunia mu ?
Kulalai kan perintah mu,
Dari yang terkecil hingga tak terhitung lagi.
Kau teramat pemaaf dan pengasih
Kau maha agung dan maha besar
Biarkan lah kami songsong sang surya
Dan jelajahi duniamu ini.
Tetapi kami akan selalu bersyukur
Atas karuniamu
Cinta kami pada mu
Tak akan pudar hingga akhir hayat ku.
Siapa yang Menciptakan Alam Semesta dari Ketiadaan?
Dengan kemenangan Dentuman Besar, tesis "alam semesta tanpa batas", yang membentuk basis bagi dogma materialis, dibuang ke tumpukan sampah sejarah.
Namun bagi materialis, muncul pula dua pertanyaan yang tidak mengenakkan:
Apa yang sudah ada sebelum Dentuman Besar? Dan kekuatan apa yang telah menyebabkan Dentuman Besar sehingga memunculkan alam
semesta yang tidak ada sebelumnya?
Materialis seperti Arthur Eddington menyadari bahwa jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini dapat mengarah pada keberadaan
pencipta agung dan itu tidak mereka sukai. Filsuf ateis, Anthony Flew, mengomentari masalah ini:
Jelas sekali, pengakuan itu baik bagi jiwa.
Tanda-Tanda Kitab Suci
Ini telah dinyatakan dalam kitab-kitab suci yang telah berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi manusia selama ribuan tahun.
Dalam semua kitab suci seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Al Quran, dinyatakan bahwa alam semesta dan segala isinya
diciptakan dari ketiadaan oleh Allah.
Dalam satu-satunya kitab yang diturunkan Allah yang telah bertahan sepenuhnya utuh, Al Quran, ada pernyataan
tentang penciptaan alam semesta dari ketiadaan, di samping bagaimana kemunculannya sesuai dengan ilmu pengetahuan abad ke-20,
meskipun diungkapkan 14 abad yang lalu.
Pertama, penciptaan alam semesta dari ketiadaan diungkapkan dalam Al Quran sebagai berikut:
"Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri.
Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu." (QS. Al An'aam, 6: 101)
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." (QS. Al Anbiyaa', 21: 30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar