Partisipasi Masyarakat Sumut Kunci Wujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak
MEDAN,( KBNLIPANRI ONLINE )
Partisipasi masyarakat Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah
satu kunci penting untuk mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak. Semakin
banyak masyarakat yang peduli dan paham dengan isu-isu perempuan dan anak,
semakin mudah pula untuk melakukan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut
Dr Ir Hj Sabrina MSi saat memimpin rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Temu
Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK
PUSPA) tingkat nasional, di Ruang Sutan Komala Pontas Lantai 8 Kantor Gubernur
Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (8/11).
“Semoga kegiatan temu FK PUSPA ini menjadi salah satu
kesempatan untuk mensosialisasikan dan mendekatkan masyarakat dengan isu
perempuan dan anak, khususnya di Sumut. Terkadang pemerintah tidak bisa
menjangkau hingga ke tingkat keluarga, tetapi masyarakat sebagai tetangga,
sebagai sanak saudara, bisa mencegah tindakan-tindakan kekerasan pada anak dan
perempuan,” ujar Sabrina.
Sabrina mencontohkan, bahwa beberapa tahun yang lalu marak
aktivitas porno aksi di Medan melalui hiburan ‘Kibot’ (organ tunggal) tertentu
di masyarakat. Menampilkan nyanyian dangdut pada malam hari dan sarat dengan
penampilan biduan yang vulgar. Penampilan banyak disaksikan oleh anak-anak di
bawah umur dan merisaukan masyarakat.
“Aparat tak ada yang bisa menghentikannya. Tetapi akhirnya
bisa berakhir. Berkat emak-emak yang risau dengan kondisi anak-anak mereka. The
power of Emak-emak, mereka ramai-ramai protes dan merusuhi kibot. Ini lah salah
satu contoh partisipasi masyarakat,” tutur Sabrina.
Menurut Sabrina, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan partisipasi publik. Pertama, menyediakan sistem informasi yang
memuat kondisi perempuan dan anak, kejadian atau kasus-kasus perempuan dan
anak, serta panduan atau pedoman perlindungan anak dan perempuan.
Berikutnya, meningkatkan kegiatan-kegiatan yang banyak
melibatkan publik seperti sosialisasi dan pelatihan. Dan yang ketiga, yakni
penguatan jejaring antar sesama pelaku perlindungan anak dan perempuan.
Sementara itu, Asisten Deputi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) Sri
Prihartanto Lestari Wijayanti SH MH menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya
FK PUSPA ialah untuk mendukung upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan
dan anak, perdagangan manusia, dan kesenjangan ekonomi perempuan.
“FK PUSPA ini adalah forum yang dibentuk Kemenpppa untuk
memfasilitasi sinergi antar seluruh elemen baik pemerintah, lembaga profesi,
riset, dunia usaha, keagamaan, masyarakat, perguruan tinggi, media dan lainnya.
Tujuannya untuk mempercepat perwujudan kesejahteraan perempuan dan anak,”
ucapnya.
Kepala Dinas PPPA Hj Nurlela MAP menyampaikan bahwa temu FK
PUSPA akan dilaksanakan di Kota Medan mulai tanggal 11- 13 November 2018.
Mengangkat tema “Sinergi untuk Percepatan Pembangunan Perempuan dan
Perlindungan Anak”, kegiatan ini akan dihadiri oleh peserta dari 34 provinsi
Indonesia dan direncakan akan dihadiri Sekretaris Menteri Kemenpppa Pribudiarta
Nur Sitepu.
Turut hadir dalam rapat tersebut Asisten Administrasi Umum
dan Aset Setdaprov Sumut Zonny Waldi, staf Kemenpppa dan Dinas PPPA Provinsi
Sumut, mewakili Kapolda Sumut, dan pihak event organizer.
( team )
Selanjutnya,
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekda Provsu) R.
Sabrina membuka rapat persiapan pelaksanaan kegiatan temu Forum Komunikasi
Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak ( FK-PUSPA) tingkat
Nasional di Ruang Sutan Komala Pontas Lantai 8 Kantor Gubernur Sumatera Utara
Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (8/11/2018). Dimana kegitan ini nantinya
akan dilaksanakan pada tanggal 11 samapi 13 November 2018 dan dihadiri oleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.