Wagub Musa Rajekshah Pimpin Rapat Pengendalian Inflasi Sumut
MEDAN, ( KBNLIPANRI ONLINE )
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah
mengharapkan ada solusi jangka panjang untuk pengendalian inflasi di Sumut.
Sehingga inflasi lebih terkendali dan tidak merugikan masyarakat.
“Bulan Oktober 2018, Sumut mengalami inflasi sebesar 1,31%,
sedangkan inflasi nasional tercatat sebesar 0,28% pada kurun waktu yang sama.
Menyebabkan kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Rapat hari ini, kita cari
solusi agar hal ini tidak terjadi pada bulan November dan Desember khususnya,
dan jangka panjang secara umum,” ujar Wagub Musa Rajekshah saat memimpin rapat
pengendalian inflasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di ruang
rapat lantai 9, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan,
Senin (5/11).
Beberapa komoditas yang banyak mempengaruhi inflasi, menurut
data dari Bank Indonesia Sumut, yakni bawang merah, beras, cabai merah, cabai
rawit, daging ayam dan angkutan udara.
Cabai merah tercatat memiliki andil terbesar terhadap inflasi sebesar 0,91%.
“Mengingat cabai merah merupakan salah satu bahan pokok yang
senantiasa dibutuhkan di tengah masyarakat, saya minta kita pikirkan satu cara
atau buat satu pilot project yang bisa memastikan ketersediaan komoditas
tersebut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kita,” ucapnya.
Di akhir rapat, Wagub menyampaikan, ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan untuk pengendalian inflasi di daerah ini. Diantaranya,
memilih daerah penghasil komoditas prioritas seperti cabai merah untuk diajak
berkordinasi dan kerja sama.
Berikutnya, menindaklanjuti penurunan produksi, Wagub
meminta Dinas Pertanian Provinsi untuk
turun ke daerah-daerah memastikan hasil panen stabil dan pendistribusian
lancar. Berkoordinasi dengan petani melalui pelatihan, penyediaan bibit unggul,
dan alat-alat produksi pertanian.
“Lebih lanjut, kita bisa adopsi cara-cara yang sudah
dilakukan Pemerintah DKI Jakarta, memberdayakan BUMD khusus untuk memastikan
pasokan bahan pokok tersedia dan angka inflasi menjadi stabil,” ujarnya.
Sebelumnya, Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut
Hilman Tisnawan mengatakan bahwa salah satu langkah penting untuk menjaga
ketersediaan komoditas adalah kerja sama antar daerah dan petani setempat.
“Untuk Deliserdang saja misalnya, sebenarnya bisa memasok
kebutuhan cabai di Medan. Tetapi, kurangnya kordinasi antar daerah terkadang
menyebabkan bahan-bahan pokok yang ada di Sumut dijual ke luar daerah seperti
Padang dan Riau. Hal ini menyebabkan kita kekurangan dan harus impor dari luar
daerah yang kemudian mempengaruhi harga di tengah masyarakat,” tutur Hilman.
Hal lainnya yang juga mempengaruhi ketersediaan bahan pokok
adalah faktor alam yang berdampak pada penurunan produksi dan gagal panen.
Turut hadir dalam rapat tersebut Asisten Perekonomian,
Pembangunan, dan Kesejahteraan Ibnu Sri Hutomo, Biro Bina Perekonomian Ernita
Bangun, Anggota TPID dan OPD Provinsi Sumut terkait.( team )