Menguntungkan, Ketua TP PKK Ajak Masyarakat Budidaya Anggrek
SIMALUNGUN,( kbn lipanri )
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP
PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Edy Rahmayadi terkesan dengan Taman
Anggrek yang ada di Desa Dolok Panribuan Kecamatan Tiga Dolok Kabupaten Simalungun.
Berbagai jenis anggrek tumbuh subur di taman dan banyak menarik perhatian
masyarakat.
FOTO
Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Ketua Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Sumatera Utara Nawal Edy Rahmayadi meninjau Taman Budidaya
Anggrek Tiga Dolok Kabupaten Simalungun, Kamis (4/6/2020)

Menurut Nawal, banyak daerah yang kondisi alamnya cocok
untuk membudidayakan anggrek dengan baik, tetapi masih kurang secara teknik.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat yang tinggal di daerah sejuk memanfaatkan
kesempatan ini.
"Banyak daerah kita yang secara geografis bagus untuk
membudidayakan anggrek, tetapi mungkin masih kurang secara teknik. Ini sangat
menjanjikan secara ekonomi bila ditata dengan tepat," terang Nawal.

"Saya terkesan, jenis anggreknya banyak sekali di sini,
cara penanamannya juga bagus. Tidak sulit diterapkan di rumah. Bila di rumah
ada lahan lebih, bisa dicoba karena sangat menguntungnkan," kata Edy.

"Harganya tergantung jenis, paling murah itu ada yang
Rp40.000, yang paling mahal Rp200.000/batang. Kita juga menyediakan bibit dan
pohonnya," kata Asnul Pane.

Taman Anggrek Tiga Dolok ini salah satu taman anggrek
terluas di Sumut dan juga memiliki jenis anggrek yang lengkap. Menurut Asnul
setiap jenis anggrek rata-rata bisa menghasilkan lebih dari 100 pohon anggrek
yang berbunga.
"Dalam keadaan yang normal taman ini bisa menghasilkan
100 lebih pohon anggrek yang berbunga (siap jual) per spesiesnya. Tetapi, yang
paling diminati banyak masyarakat itu anggrek bulan, anggrek Indonesia Raya,
Rambo, Sure Gold dan Chan Chao. Walau begitu jenis yang lain juga memiliki
penggemar sendiri," tambah Asnul.
Asnul berharap semakin banyak petani anggrek yang
membudidayakan bunga cantik ini dengan baik. "Tidak sedikit petani kita
yang gagal karena salah dalam teknik penanaman. Padahal kita bisa belajar
dengan mudah sekarang dari YouTube, sosmed, internet dan lainnya. Jadi, teruslah
belajar," kata Asnul.( limber sinaga )