perubahab break

Breaking News:
Loading...

coba3

contoh12

coba3

KIRIM1

Master

Beli sekarang dengan PayPal

TVLIPANRI

Daftar isi

Sabrina Motivasi Masyarakat Desa Sigapiton Gali Potensi Argowisata dan Pariwisata


Sabrina Motivasi Masyarakat Desa Sigapiton Gali Potensi Argowisata dan Pariwisata




TOBASA, ( KBNLIPANRI ONLINE )

Sekretaris Daerah Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut) Dr Ir Hj R Sabrina MSi memotivasi warga Desa Sigapiton untuk menggali potensi argowisata dan pariwisata Danau Toba. Sehingga Desa Sigapiton menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

 

Hal itu disampaikan Sekdaprov Sumut Sabrina pada Peresmian Kerjasama Pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba, Bank Indonesia (BI) dengan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba, Jumat (16/11) di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).



“Saya melihat Desa Sigapiton yang terletak di dinding Danau Toba memiliki potensi yang besar, yang dapat dikembangkan, terutama untuk sektor pariwisata, baik itu dari potensi argowisata maupun dari sisi pariwisatanya,” ujar Sabrina.



Dikatakan Sabrina, dilihat dari struktur tanahnya Desa Sigapiton juga sangat berpotensi menjadi pusat pengembangan budidaya bawang merah. Apalagi, diketahui desa tersebut dahulunya merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah  yang berkualitas baik dan rasa yang khas.



“ Dulunya desa ini merupakan penghasil komoditi bawang merah yang jauh lebih baik dari produksi daerah lain di Sumut. Misalnya dari kualitas dan mutunya sangat disukai oleh masyarakat Sumut, juga para wisatawan, baik dalam negeri maupun manca negara. Wisatawan juga bisa melihat langsung, bahwa tanaman bawang merah bisa tumbuh di antara bebatuan,” kata Sabrina lagi



Begitu juga dari sisi pariwisatanya, Desa Sigapiton dapat maju dan berkembang seperti desa lainnya yang berada di kawasan Kaldera Toba. Sebab desa tersebut memiliki panorama dan wisata pantai yang tidak kalah indahnya dengan lokasi lainnya di Danau Toba.



“Pantai Desa Sigapiton juga sangat indah, maka saya sangat mendukung pengembangan desa ini menjadi objek wisata dan itu harus didukung semua pihak, khususnya warga sekitar dan Pemkab Tobasa juga CSR, bila tidak maka ini semua hanya menjadi potensi saja,” jelasnya.



Seperti yang diketahui bahwa pemerintah pusat melalui kebijakannya menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia, maka Pemprov Sumut dan Pemkab sangat mendukung pengembangan wisata di desa tersebut.



Kendati demikian, kata Sabrina, pembangunan infrastruktur ke desa tersebut harus terus ditingkatkan agar konektivitas antara Desa Sigapiton maupun ke ibukota kabupaten bisa lebih lancar, hingga warga desa maupun masyarakat dari luar, khususnya wisatawan dalam maupun mancanegara bisa dengan mudah melihat objek dan menikmati keindahan  desa  tersebut.



Potensi ini mendapat dukungan dari Pemkab Tobasa. Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus sangat bangga dengan Desa Sigapiton yang menjadi perhatian dari berbagai pihak, khususnya perbankan yang mengucurkan bantuan untuk menumbuhkan gairah perekonomian masyarakat.



"Seperti yang dikatakan Bu Sekdaprov Sabrina, bahwa desa ini memilik potensi untuk membangkitkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor pariwisata maupun argowisata (budidaya bawang merah),"paparnya.



Oleh karena itu, baik Pemprovsu, Pemkab Tobasa, Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba,  maupun Perbankan akan membangun Desa Sigapiton menyusul daerah lainnya, yang sudah menjadi destinasi pariwisata seperti pantai Bulbul.



Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo bahwa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu objek wisata utama Sumut.



Begitu juga Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut menyampaikan, bahwa Desa Sigapiton harus dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata di Danau Toba. Diantaranya melalui pengembangan agrowisata bawang merah.



Usai acara peresmian yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara BI dengan Pemkab Tobasa dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba,  Sekdaprov Sumut Sabrina bersama rombongan juga melakukan penanaman bawang merah secara simbolis. Rencananya, penanaman bawang  akan menggunakan lahan seluas 2,5 hektar  dengan bibit bawang sebanyak 2,5 ton dari varitas terbaik.( team )


Bertemu Jajaran Pemerintahan se-Kepulauan Nias, Edy Bandingkan Nias dengan Manado


Bertemu Jajaran Pemerintahan se-Kepulauan Nias, Edy Bandingkan Nias dengan Manado


Nias Selatan, ( KBNLIPANRI ONLINE )

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bertemu dengan para Bupati dan organisasi perangkat daerah (OPD) se-Kepulauan Nias di pendopo rumah dinas Bupati Nias Selatan, Teluk Dalam, Nias Selatan, Jumat malam (16/11).



Pada kesempatan itu, Gubernur Edy mengatakan Nias punya potensi lebih besar jika dibandingkan dengan Manado. Terutama potensi sumber daya alamnya. Tetapi pariwisata di Manado berkembang lebih pesat dan banyak dikunjungi wisatawan, baik nasional maupun manca negara. "Manado masih kalah potensinya ketimbang surga kecil yang diberikan di Nias ini," ujar Edy.



Selain itu, Edy menyebut Nias sebagai wisata selancar nomor 2 dunia setelah Hawai. Hawai hanya menang kemajuan infrastruktur. "Ini Nias belum apa-apa sudah nomor 2, apalagi diberi infrastruktur yang bagus?" katanya.



Untuk itu, Edy minta agar seluruh jajaran pemerintah se-Kepulauan Nias untuk bersama sama membangun Nias. "Namanya Nias, cantik namanya. Saya tidak tahu kenapa tak maju di sini," katanya.



Nias adalah pulau mandiri. Karena itu, menurut Edy, Nias harus mengandalkan sumber daya alamnya yang dimilikinya untuk maju. "Jika menanam buah tanamlah untuk dimakan orang Nias, sebab jika mengirim buah kemari membutuhkan biaya lebih," ujarnya.



Gubernur juga berpesan kepada jajaran pemerintahan se-Kepulauan Nias, agar bersatu dalam pembangunan. Jangan sampai orang Nias hanya jadi penonton di rumah sendiri. "Jangan hanya bule yang menikmati," kata Edy.



Terkait pembangunan, kata Gubernur, kepala desa adalah yang menjadi ujung tombaknya. Hal tersebut harus diperhitungkan agar Sumatera Utara yang bermartabat dapat terwujud. "Kita ingin membangun desa menata kota," ujarnya.



Edy mengajak jajaran pemerintahan se-Kepulauan Nias agar berpikir bersama-sama apa yang terbaik untuk masyarakat Nias. Pembangunan jangan hanya melulu jalan raya. "Rakyat tak cukup makan jalan, pikirkan jalan ini mau dipakai untuk apa, itu yang penting," ujarnya



Koordinator Forum Kepala Daerah (Forkada) sekepulauan Nias, yang juga Bupati Nias Barat Faduhusi Daely mengharapkan arahan yang diberikan Gubernur Edy Rahmayadi dapat memberikan semangat bagi OPD dan jajaran pemerintahan di Pulau Nias. “Hal itu demi kemajuan pembangunan di Kepulauan Nias,” katanya.



Turut hadir pada kesempatan tersebut OPD Provinsi Sumut, para Bupati dan OPD se-Kepulauan Nias.



Pada kunjungan kerjanya yang kedua ini, rencananya Gubernur Edy juga akan membuka Pesta Yaahowu 2018 di Teluk Dalam, Nias Selatan.( team )