perubahab break

Breaking News:
Loading...

coba3

contoh12

coba3

  • Menkes Keluarkan Peraturan Terbaru
  • Percepat Penanganan Covid-19 Menkes Keluarkan ... read more
  • Tiga Desa Terinveksi Virus Covid 19
  • https://www.youtube.com/watch?v=JsrS22hNk6M Permasalahan Tiga Desa ... read more
  • Masyarakat Budidaya Anggrek
  • Menguntungkan, Ketua TP PKK Ajak Masyarakat Budidaya ... read more
  • 2.200 TKI akan Masuk Sumut
  • 2.200 TKI akan Masuk Sumut, Kabupaten/Kota Diminta Persiapkan ... read more
  • Aneh dan Langka yang Pernah Dialami Manusia
  • 10 Kondisi Medis Aneh dan Langka yang Pernah Dialami Manusia Jakarta,( ... read more
  • Edukasi Masyarakat Hindari Covid-19
  • GTPP Sumut Perkuat Edukasi Masyarakat Hindari Covid-19 MEDAN,( kbn ... read more
  • Bantuan APD dari PT Bank Mandiri
  • Terima Bantuan APD dari PT Bank Mandiri Gubernur Anjurkan Bantuan Diserahkan ... read more
  • Gubernur Edy Tinjau RSUD Salak
  • Gubernur Edy Tinjau RSUD Salak Dan Serahkan Bantuan APD PAKPAK BHARAT,( ... read more
  • Ratu Belanda Mengunjungi Indonesia
  • Kunjungan Pertama Penguasa Belanda ke Indonesia Jakarta,( kbn lipanri ... read more

    KIRIM1

    Master

    Beli sekarang dengan PayPal

    TVLIPANRI

    Daftar isi

    Aneh dan Langka yang Pernah Dialami Manusia

    10 Kondisi Medis Aneh dan Langka yang Pernah Dialami Manusia


    Jakarta,( kbn lipanri )

    Masih banyak fenomena di dunia yang terbilang aneh dan misterius. Bidang kesehatan tidak luput dari kondisi medis aneh yang terbilang langka dan tidak biasa.

    Beberapa kondisi aneh pada tubuh seperti gerakan tangan yang tidak terkendali atau suara-suara dalam kepala bisa terjadi dan dijelaskan secara ilmiah. Walaupun begitu, terkadang dokter sulit mendiagnosis hal semacam itu.

    Mengutip dari Everydayhealth.com pada Senin (7/1/2019), berikut ini lima dari sepuluh kondisi medis aneh yang ada di dunia.

    1. Sindrom Yerusalem

    Jerusalem Syndrome atau sindrom Yerusalem sering dialami ketika seseorang mengunjungi wilayah tersebut. Kegiatan itu memicu gagasan obsesif tentang agama hingga delusi mesianisme. Beberapa gejalanya termasuk menggunakan jubah putih dan berkhotbah.

    "Penderita tanpa kondisi kejiwaan yang sudah ada sebelumnya, biasanya kembali normal dalam lima sampai tujuh hari, mereka akan malu tentang perilakunya dan pulih sepenuhnya," kata asisten profesor psikiatri dan perilaku manusia di Brown University, Amerika Serikat Christine Montross.




     Zombie Walk di Prancis
    Seorang wanita memakai kostum dan dandanan menyerupai zombie saat acara Zombie Walk di kota Strasbourg, Prancis, 15 September 2018. Acara ini dalam rangka Festival Film Fantasi Eropa ke-11 yang berlangsung dari 14 - 23 September. (FREDERICK FLORIN/AFP)
    Kondisi ini juga dikenal dengan Cotard's Syndrome. Seseorang yang terkena sindrom ini mengalami gangguan neuropsikiatri di mana mereka percaya bahwa dirinya telah mati atau kehilangan jiwa, organ, darah, atau bagian tubuh tertentu.

    Menurut Montross, Cotard telah diakui sebagai komponen penyakit kejiwaan. Namun, terkadang ada beberapa kasus yang mengaitkannya dengan perubahan neurologis.

    "Karena kondisinya sangat jarang, sulit untuk menentukan dengan tepat mekanisme yang menyebabkannya." Untunglah, beberapa pasien mengalami pemulihan secara spontan, bahkan dalam kasus yang parah.

     Ilustrasi Otak
    Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
    Kondisi ini menyebabkan seseorang bisa melakukan aksen yang tidak pernah dia miliki. Gangguan tersebut disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang terkait dengan pengucapan.

    "Stroke adalah penyebab paling umum, tapi trauma, tumor, dan kondisi neurologis lainnya seperti multiple sclerosis bisa menyebabkan pasien mulai bicara dengan aksen yang berbeda," kata Montross.

    Menurut Kepala Cabang Neurologi Meids di Nationatl Institute of Neurological Disorders and Stroke di Bethesda, AS Mark Hallet, aksen yang dialami biasanya tidak terlalu baik dan masih bisa dikenali oleh penutur asli. Namun, gejalanya bisa berlangsung lama atau bahkan permanen.

    Terjun Bebas di Sungai Tiber
    Simone Carabella dari Italia melakukan terjun bebas ke sungai Tiber dari Jembatan Cavour di Roma, Selasa (1/1). Tradisi melompat dari jembatan setinggi 18 meter dan menyelam ke sungai tersebut sebagai bentuk perayaan tahun baru. (AP/Riccardo De Luca)
    Masalah ini dinamai dari sekelompok orang Perancis yang bekerja di Maine pada 1870-an. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai hyperekplexia. Orang yang mengalaminya akan melakukan reaksi ekstrem terhadap rangsangan, hingga melakukan lompatan yang tidak terkendali dan jatuh karena kejutan.

    Hallet mengatakan, sindrom itu dapat diobati dengan benzodiazepin. Obat ini digunakan untuk mengatasi kecemasan dan kejang, dengan memperlambat sistem saraf.




    Jari tangan pria (iStock)
    Ilustrasi jari tangan pria. (iStockphoto)
    Alien Hand Syndrome atau juga dikenal dengan Dr. Strangelove Syndrome terjadi ketika tangan atau anggota badan lain menjadi tidak terkendali.

    Menurut neuropsikolog Elizabeth Geary masalah ini biasanya akibat tumor, stroke, atau pembedahan yang mempengaruhi corpus callosum yang menghubungkan dua belah otak.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar