Saksikan My Dream, Edy Rahmayadi Ajak Masyarakat Tiru Semangat Belajar Penyandang Disabilitas
MEDAN,( kbn online )
Penampilan China Disabled People’s Art Troupe (CDPPAT) atau
My Dream berhasil memukau para penonon di Selecta Royal Ballroom, Jalan Listrik
No 2 Medan, Sabtu (3/8) malam, salah satunya Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Edy Rahmayadi.
Gubernur
Sumut Edy Rahmayadi mencium kening salah satu anak penyandang disabilitas pada
acara konser amal China Disabled People’s Art Troupe (CDPPAT) atau My Dream di
Selecta Royal Ballroom, Jalan Listrik No 2 Medan, Sabtu (3/8) malam
Tarian Bodhisattva adalah salah satu yang ditampilkan. Para
penari dengan gemulai mengikuti musik dan ritme, yang terbilang sangat rapat
dan cepat, dengan sangat sempurna. Begitu juga para penyanyi dan pemain musik
tunanetra yang membawakan lagu-lagu indah dengan suara yang merdu. Tidak ada
sedikitpun kesan, bahwa mereka adalah penyandang disabilitas.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK
Provinsi Sumut Nawal Edy Rahmayadi mengaku sangat terharu sekaligus kagum
dengan semangat para penyandang disabilitas.
“Luar biasa, kita yang lahir dan dianugerahi dengan indera
ini harusnya malu sama semangat belajar dan semangat hidup mereka. Dengan
keterbatasan, mereka tetap mampu berkarya. Ini semangat yang harus kita tiru
dari saudara-saudara kita ini,” ujarnya usai menyaksikan pertunjukan My Dream.
Kepada para penyandang disabilitas di Sumut khususnya
anak-anak difabel yang datang menyaksikan, Edy berpesan agar tidak pernah ragu
untuk memiliki mimpi yang tinggi. Katanya, tidak ada yang tidak mungkin selama
mau berusaha dan berdoa.
“Tuhan itu Maha Adil, jika kalian diberi keterbatasan pasti
kalian juga diberi kemampuan luar biasa, yang perlu kalian lakukan adalah
jangan pernah merasa minder dan terus berusaha. Saya kagum dengan kalian,
kekuatan hati dan semangat kalian lebih besar dari pada saya, kalian tanamkan
itu kalian hebat,” tutunya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) Provinsi Sumut Nurlela juga hadir. Dirinya menyampaikan bahwa sesuai
dengan arahan Gubernur Edy Rahmayadi usaha-usaha perlindungan dan pendampingan
terhadap anak-anak penyandang disabilitas di Sumut harus senantiasa
ditingkatkan.
“Alhamdulillah, anak-anak kita penyandang disabilitas di
Sumut juga hebat-hebat dan banyak yang berprestasi. Baru-baru ini, Dinas PPPA
baru mendampingi seorang siswi penyandang tuna netra bernama Putri Tersia Giawa
memperoleh piala dari Menteri PPPA karena prestasinya sebagai penyaji karya
tulis terbaik se Indonesia,” tutur Nurlela.
Selain itu, kata Lela, upaya-upaya untuk menjadikan Provinsi
Sumut sebagai daerah yang ramah anak juga senantiasa dilakukan. Hasilnya,
Provinsi Sumut berhasil memperoleh penghargaan dari Menteri PPPA RI Yohana
Yembise sebagai Provinsi Penggerak Kabupaten/Kota Layak Anak. Penghargaan
diserahkan di Makassar pada Acara Perayaan Hari Anak Nasional bulan Juli lalu.
“Sedangkan Kabupaten/Kota kita juga ada 14 yang menerima
penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak. Yaitu Deli Serdang, Sergei,
Tebingtinggi, Tanjungbalai, Labura, Labuhanbatu, Sibolga, Padangsidimpuan,
Tapsel, Madina, Medan, Langkat, Karo, dan Dairi,” ujarnya.
Liu Yidan, salah satu performer menyampaikan dalam video
testimoni bahwa lahir sebagi tuna rungu sejak lahir membuatnya merasa minder.
Tetapi sejak bergabung dengan China Disabled People’s Performing Art Troupe dan
dipercaya sebagai pemimpin tari seribu tangan, dirinya merasakan semangat yang
luar biasa. Apalagi ketika selesai tampil dan memperoleh standing applause dari
para penonton, percaya dirinya meningkat.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan yang juga Direktur DAAI
TV Medan Mujianto mengatakan, ini adalah kali kedua Tzu Chi dan DAAI TV
mengundang My Dream ke Medan. My Dream adalah seniman difabel kelas dunia yang
berasal dari Tiongkok dan merupakan duta perdamaian UNESCO yang telah tampil di
lebih dari 100 negara.
“Kami ingin memberikan hiburan yang menginspirasi bagi warga
Sumatera Utara. Kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan jadi penghalang
untuk bisa berkarya,” kata Mujianto.
Turut hadir Pangdam I/BB MS Fadhillah, Konjen China Qui Wei
Wei, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina dan sejumlah pemuka agama di Kota
Medan. Lebih kurang 1.200 undangan, termasuk murid-murid difabel dari Kota
Medan juga turut hadir menonton pertunjukan yang menginspirasi ini.
My Dream membawakan 14 penampilan, mulai dari tari, lagu dan
puisi seperti tarian I want to fly, Never Stop Dancing, tarian burung merak,
tarian latin dan ditutup dengan tarian Bodhisattva Berlengan Seribu.
( limber sinaga )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar